Soekarno atau yang biasa di sebut dengan Bung Karno merupakan tokoh utama. Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari masa penjajahan Belanda dan Jepang. Semua perjuangan dan juga jasanya untuk Indonesia tidak bisa terhitung jumlah nya. Tidak hanya di Indonesia semua kehebatan nya juga terkenal sampai Internasional. Menjadi sosok yang paling berpengaruh dalam sejarah modern Indonesia dan dikenal sebagai Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Mohammad Hatta mereka berhasil memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah berhasil memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dirinya kemudian menjabat sebagai Presiden pertama Indonesia sejak tahun 1945 sampai 1967. Pada tanggal 1 Juni 1945 dirinya juga melakukan pidato dengan memperkenalkan Pancasila yang menjadi dasar negara ideologi bagi bangsa Indonesia.
Sosok nya juga dikenal sebagai pemimpin yang karismatik dengan semua pidato-pidato nya yang berhasil membakar semangat rakyat nya. Dan menjadi orator ulung yang memiliki peran penting dalam mempersatukan semua keberagaman bangsa Indonesia. Juga memiliki konsep politik yang dimana selama masa pemimpinan nya berusaha untuk menyatukan nasionalisme, agama, dan juga komunisme. Mengubah sistem Parlementer menjadi Demokrasi Terpimpin yang dimana dirinya memegang kekuasaan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Dirinya juga aktif dalam membentuk sebuah gerakan yang diberi nama Non-Blok yang akan memperjuangkan solidaritas bagi bagi negara-negara ketiga. Pada tahun 1986 secara resmi Soekarno diberi gelar sebagai Pahlawan Proklamator sebagai bentuk penghargaan yang tinggi terhadap dirinya. Dirinya tidak langsung diberi gelar Pahlawan Nasional karena adanya dinamika politik pada tahun 1965.
Kehidupan Pribadi dan Pendidikan :
Soekarno lahir dengan nama kecil Kusno Sosrodoharjo namun karena sering sakit sehingga nama nya di ganti menjadi Soekarno. Dirinya berasal dari keluarga Jawa dan masih memiliki keturunan bangsawan. Ayah nya yang merupakan seorang guru sekolah dasar pribumi dan ditempatkan di Bali. Dan ibunya yang masih merupakan keturunan dari bangsawan Bali hingga dan menganut agama Hindu. Sebelum Soekarno lahir orang tuanya terlebih dahulu memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini. Karena sejak kecil dirinya sakit-sakitan sehingga membuat nya tinggal bersama kakek nya yaitu Raden Hardjokromo di Jawa Timur. Selama tinggal bersama kakek nya dirinya sekolah di Tulung Agung hingga pada tahun 1909 diri nya kembali tinggal bersama kedua orang tua nya. Di Mojokerto diri nya di masukkan ke sekolah ke Eerste Inlandse School di tempat ayah nya bekerja. Sejak kecil diri nya sudah memperlihatkan kecerdasan nya terutama dalam menguasai berbagai bahasa. Di tahun 1991 diri nya dipindahkan ke sekolah Europeesche Lagere Scholl.
Diri nya di masukkan ke sekolah tersebut agar mudah untuk lanjut ke sekolah Hogere Burger Scholl. Di tahun 1915 berhasil menyelesaikan pendidikan yang sebelum nya dan melanjutkan pendidikan di Hogere Burger Scholl. Selama melanjutkan pendidikan di Bandung Soekarno tinggal di rumah salah satu sahabat ayah nya. Disini lah diri nya mulai mengenal dunia perjuangan dan membuat nya sangat ingin berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Saat di kediaman Cokroaminito dirinya mulai banyak belajar tentang politik dan mulai mengenal tokoh-tokoh hebat seperti Ki Hajar Dewantara. Pada bulan Juli 1921 setelah lulus diri nya melanjutakn pendidikan di Technische Hooge Scholl dan mengambil jurusan teknik sipil. Setelah lulus pada 25 Mei 1926 diri nya mendapatkan gelar Insinyur. Selama masa hidup nya diri nya pernah menikah dengan beberapa wanita. sebagian besar hubungan ini terjadi di tengah dinamika politik dan kehidupannya sebagai pemimpin besar dari semua pernikahan nya Soekarno memiliki total 11 orang anak.
Biodata Lengkap Soekarno :
- Nama Kecil : Kusno Sosrodiharjo
- Nama Lengkap : Ir. Soekarno
- Nama Panggilan : Bung Karno
- Tanggal Lahir : 6 Juni 1901
- Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
- Tanggal Wafat : 21 Juni 1970 (usia 69 tahun)
- Tempat Wafat : Jakarta, Indonesia (dimakamkan di Blitar, Jawa Timur)
- Agama : Islam
- Pendidikan : Europeesche Lagere Scholl (ELS), Hogere Burger School (HBS), Technische Hoogeschool te Bandoeng (ITB).
- Ayah Kandung : Raden Soekemi Sosrodiharjo
- Ibu Kandung : Ida Ayu Nyoman Rai (seorang bangsawan Bali)
- Istri : Siti Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati (ibu dari Megawati Soekarnoputri), Hartini, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger, Kartini Manoppo, Heldy Djafar.
- Anak : Guntur Soekarnoputra, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Kartika, Megawati Soekarnoputri (Presiden ke-5 RI)
- Gelar : Pahlawan Proklamator (di anugerahkan pada 1986)
- Jabatan : Presiden Republik Indonesia (18 Agustus 1945 sampai 12 Maret 1967), Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan (1945), Tokoh Utama Konferensi Asia-Afrika (1955), Pendiri Gerakan Non-Blok (1960), Ketua Front Nasional ( 1959),
- Namanya Diabadikan Pada : Universitas Bung Karno (Jakarta), Uang Kertas Rp 100,000,00 (bersama Soeharto), Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Nama Jalanan di Berbagai Kota, Monumen Nasional (Jakarta), Patung Bung Karno (di Blitar, Bali, Surabaya, Ende, NTT), Nama Jalanan di Luar Negeri.
- Penghargaan & Peringatan : Museum Bung Karno (di Blitar, Jawa Timur), Bung Karno Memorial Lecture (Pidato tahunan di beberapa lembaga akademik dalam memperingati pemikiran nya), Bung Karno Day (6 Juni sebagai hari kelahiran tokoh Proklamator)
Perjuangan Awal Kemerdekaan dan Perjalanan Politik :
Kesadaran Nasional di Masa Muda
Awal perjuangan kemerdekaan yang di lakukan oleh Soekarno dimulai sejak diri nya masih muda dan masih menjadi mahasiswa di Technische Hoogeschool. Saat di sini lah diri nya mulai aktif masuk ke dalam organisasi pergerakan dan menyadari penting nya membangkitkan kesadaran nasional di tengah penjajahan Belanda. Kecintaannya terhadap tanah air dan tekadnya untuk membebaskan Indonesia dari cengkeraman kolonial Belanda tumbuh subur selama masa pendidikannya. Tidak hanya menuntut ilmu teknik dirinya juga banyak membaca buku karya pakar dunia dan tokoh-tokoh revolusioner dari sinilah terbentuk pandangan politik nya. Di Bandung diri nya mulai bergabung dengan organisasi seperti Algemeene Studieclub yang membuatnya banyak berkumpul dengan pemuda yang intelektual. Hingga akhirnya memiliki gagasan penting nya sebuah persatuan nasional untuk menghadapi penjajahan.
Pendirian Partai Nasional Indonesia (PNI)
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan nya di Technische Hoogeschool pada saat itulah diri nya mulai tertarik terjun ke dunia politik. Merasa kecewa dengan organisasi yang sebelumnya lebih memihak kepada Belanda membuat nya mendirikan sebuah organisasi politik yang akan menyuarakan kemerdekaan. Pada 4 Juli 1927 Soekarno berhasil mendirikan sebuah partai yang disebut Partai Nasional Indonesia (PNI). Yang bertujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan tanpa campur tangan siapa pun termasuk orang asing. Partai ini tidak menggunakan kekerasan untuk mengajak mereka yang ingin berbagung ke dalam. Pada saat itu PNI berkembang dengan sangat pesat dan menjadi ancaman bagi pemerintahan Belanda. Dalam kesempatan inilah diri nya membangkitkan semangat rakyat dengan berbicara tentang nasionalisme dan kemerdekaan yang mudah untuk di pahami rakyat kecil. Di sini lah Soekarno menjadi tokoh sentral yang kemudian berhasil menyatukan rakyat lewat ide nasionalisme nya yang modern.
Penangkapan, persidangan, dan pemenjaraan Soekarno
Setelah sukses dengan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 Bung Karno mulai aktif untuk menyarakan kemerdekaan Indonesia. Diri nya menggunakan jalur pidato, tulisan, dan orasi politik yang bertujuan untuk menyebarkan semangat nasionalisme. Dalam pidato nya diri nya menegaskan tentang penting nya persatuan dari rakyat dan keberanian dalam menuntut hak-hak yang sudah seharusnya menjadi milik bangsa sendiri. Pidato yang disampaikan menjadi pembelaan yang legendaris yang disebut Indonesia Menggut. Dengan lantang nya Bung Karno mengkritik sistem kolonial dan menyuarakan keadilan bagi bangsa Indonesia. Pada saat itu pemerintahan Belanda mulai menganggap diri nya sebagai ancaman serius yang akan menghasut rakyat untuk melawan pemerintahan kolonial. Hingga Akhirnya pada 29 Desember 1929 Soekarno dan tiga pemimpin penting PNI di tangkap dan dipenjara di Sukamiskin, Bandung selama setahun. Pada Agustus 1930 tiba saat nya untuk diri nya di adili oleh pengadilan kolonial yang dilaksanakan di gedung pengadilan Landraad Bandung.
Bukan nya membela diri pada persidangan tersebut justru menggunakan kesempatan tersebut sebagai panggung perlawanan. Pada persidangan ini diri nya dijatuhkan hukuman penjara selama empat tahun di penjara Sukamiskin Bandung. Walaupun begitu dalam pidato nya tersebut membuat nama nya semakin di kenal luas sebagai pemimpin besar nasionalis. Walaupun di jatuhkan hukuman selama empat tahun namun diri nya di bebaskan lebih awal yaitu pada 31 Desember 1931 karena nama nya yang semakin populer sebagai pahlawan. Sayang nya selama diri nya berada di dalam penjara PNI menjadi terpecag belah. Hal tersebut karena pihak Belanda yang melakukan penindasan dan adanya pertikaian internal. Pada tanggal 28 Juli 1932 diri nya menjadi ketua Partindo yang akan tetap mempertahankan keselarasan dengan strategi awal. Pada saat ini terjadi perbedaan pendapat antara diri nya dan Mohammad Hatta. Yang dimana Hatta pada saat itu mengatakan bahwa Indonesia tidak akan merdeka semasa hidup mereka.
Masa Pengasingan (1933-1942)
Walaupun pernah di jatuhi hukuman penjara pada 1930 dan dibebaskan pada 1931. Hal tersebut tidak membuat niat nya surut dalam menyuarakan kemerdekaan dan mengajak rakyat dengan tulisan tajam nya. Hal tersebut diketahui oleh pihak Belanda dan membuat Bonifacius Cornelis de Jonge menggunakan kekuatan nya untuk mengirim Soekarno ke pengasingan pada tahun 1933 tanpa proses pengadilan. Di tahun 1934 diri nya di buang ke kota terpencil di pulau Flores bersama keluarga nya yang pada saat itu masih sepi dan jauh dari gerakan nasional. Hal tersebut bertujuan untuk memutuskan koneksi Soekarno dengan tokoh nasionalis yang lainnya. Selama di Ende diri nya banyak mendalami tentang filsafat agama dan seni bahkan menjalin komunikasi dengan warga lokal. Setelah 4 tahun di asing kan ke kota terpencil membuat nya memperkuat sisi intelektual nya. Karena sempat terjadi penyakit wabah yang cukup serius akhirnya Belanda memindahkan diri nya dan anggota keluarga nya ke pengasingan Bengkulu pada tahun 1938.
Belanda memindahkan mereka ke Bengkulu yang ada di pesisir barat Pulau Sumatera. Saat di Bengkulu diri nya berenalan dengan Hassan Din yang merupakan ketua dari organisasi Muhammadiyah setempat. Kemudian di ijinkan untuk aktif berdakwah dan menjadi guru agama di sekolah Muhammadiyah lokal. Dan di sinilah dirinya berkenalan dengan Fatmawati yang masih berusia 15 tahun dan anak dari Hassan Din yang kemudian menjadi istri nya. Dengan alasan Inggit yang tidak bisa memberikan keturunan akhir nya Soekarno dan Fatmawati menikah dan menjadi istri nya yang kelak menjahit bendera Merah Putih Pertama. Di tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda dan masuk ke Indonesia dan pada saat inilah Soekarno dibebaskan oleh Jepang. Pada saat itu Jepang membebaskan nya dengan tujuan ingin memanfaatkan nya untuk kepentingan mereka. Dengan cerdik Soekarno mengambil kesempatan tersebut dan membentuk pondasi kemerdekaan dan mendirikan BPUPKI dan merancang dasar negara.
Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia :

Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang yang pada saat itu menyerah kepada sekutu menyebabkan terjadi nya kekosongan kekuasaan di Indonesia. Hal tersebut menjadi momen yang bagus bagi bagnga Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Walaupun begitu Soekarno dan Hatta masih begitu berhati-hati agar tidak terjadi nya pertumpahan darah. Para pemuda yang sudah tidak sabar mendesak mereka berdua untuk segera memprokalmasikan kemerdekaan. Di tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno Hatta di culik ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh lagi oleh Jepang dan memaksa mereka tanpa adanya campur tangan dari Jepang. Mereka kembali ke Jakarta pada malam hari dan langsung menyusun sendiri naskah proklamasi dan di ketik ulang oleh Sayuti Melik. Dan ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. 17 Agustus 1945 pukul 10.00 Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia didampingi Hatta. Kemudia acara dilanjutkan dengan Pengibaran bendera Merah Putih (hasil jahitan Fatmawati) dan Menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Alasan Soekarno Mundur Dari Jabatan Presiden Pertama Indonesia
Setelah sehari prokalamasi kemerdekaan dibacakan yaitu tepat nya pada 18 Agustus 1945 kini Soekarno resmi menjadi Presiden pertama Republik Indonesia. Diri nya menjadi Presiden Republik Indonesia selama lebih dari dua dekade sebelum akhir nya mundur dari jabatan nya pada tahun 1967. Terpaksa mundur dari jabatan nya setelah melalui proses yang panjang dan juga ada nya tekanan politik. Pada tahun 1960 an Indonesia berada dalam kondisi yang cukup sulit dan terjadi nya krisis ekonomi begitu juga dengan inflasi yang sangat tinggi. Demokrasi Terpimpin yang digunakan Soekarno dikatakan bahwa lebih memihak pada kekuasaan militer dan juga Partai Komunis Indonesia. Puncak dari masalah nya terjadi pada 30 September 1965 yang dimana pada saat itu terjadi insiden pemberontakan yang mengakibatkan Beberapa jenderal TNI dibunuh dalam peristiwa ini. Peristiwa tersebut kini dikenal dengan G30S/PKI dan dituduhkan dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia.
Hal ini menyebabkan Soekarno di anggap tidak tegas sehingga hilang nya kepercayaan militer terhadap diri nya. Pada kekacauan tersebut Soeharto yang pada saat itu menjabat sebagai Mayor Jenderal Panglima Kostrad mengambil kesempatan. Diri nya dengan cepat mengambil alih kendali keamanan dan mulai mengikis kekuasaan Soekarno secara perlahan. Soeharto juga berhasil mendapatkan dukungan lebih dari pihak militer dan pada 11 Maret 1966 mendapatkan surat perintah atas wewenang nya. Mulai dari saat itu banyak kebijakan yang di ubah oleh nya dan membubarkan PKI juga mulai menyusun struktur pemerintahan yang baru. Pada 12 Maret 1967 Soekarno pun secara resmi dicopot jabatan nya sebagai Presiden dan digantikan oleh Soeharto. Setelah jabatan nya dilepas Soekarno hidup dalam pengawasan di Wisma Yaso jakarta dan kesehatan diri nya mulai memburuk. Diri nya yang mulai melemah dan tidak lagi memiliki peran politik akhirnya wafat pada 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Baca Juga : Pembantaian Dukun Santet, Kematian Misterius yang Menghantui Pesantren